Bisnis UMK Pasca Pandemi Covid 19

Bisnis UMK Pasca Pandemi Covid 19

Untuk implementasi bisnis bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) pasca pandemi covid 19, menjadi penting untuk memberikan bimbingan teknis mengelola bisnis berwawasan kesehatan terutama kepada usaha mikro dan kecil.  Sangat banyak usaha mikro dan kecil yang kurang mengimplementasikan aspek higienitas di dalam usahanya. Usaha mikro dan kecil seringkali mengabaikan aspek higienitas, sehingga diperlukan bimbingan usaha kepada mereka. Bimbingan yang akan memandu bagaimana mengelola bisnis yang berwawasan kesehatan, dari mulai pembelian bahan baku, sampai melakukan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Memberikan bimbingan bagaimana cara penyajian dan bagaimana melayani pelanggan. Termasuk memberikan panduan bagaimana antrian, dan menempatkan pelanggan pada posisinya ketika mereka menikmati produk ataupun jasa.

Semua materi bimbingan itu perlu dijelaskan kepada semua pelaku usaha, khususnya usaha mikro dan kecil agar usaha mikro dan kecil dapat mengimplementasikannya. Bukan semata-mata diberitahukan ataupun diwajibkan, tapi betul-betul mereka telah terinternalisasi, dan karena itu mereka kemudian dapat menerapkannya dengan kesadaran serta melakukannya dengan baik.

Selanjutnya usaha mikro dan kecil ini dapat menjadi usaha yang produknya memenuhi standar kesehatan atau standar hieginitas tertentu. Bahkan diharapkan dapat memenuhi penilaian otoritas yang berwenang memeriksa tingkat kesehatan atau tingkat hieginitas produk yang dijual oleh para pengusaha.  Misalnya dapat memenuhi standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kementerian Kesehatan.

Dalam rangka para pengusaha menerapkan usaha berwawasan kesehatan ini, pemerintah perlu memberikan dukungan insentif termasuk pendanaan, agar para pengusaha terdorong memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan bisnis berwawasan kesehatan. Insentif ini dibutuhkan karena untuk menerapkan bisnis berwawasan kesehatan, para pengusaha harus menambah pengeluaran guna membeli sarana dan perlengkapan kesehatan.  Misalnya untuk menyediakan hand sanitizer, sarung tangan, masker, face shield, thermo gun atau menggunakan alat-alat kesehatan lainnya.

Untuk menyediakan alat-alat dan perlengkapan kesehatan dibutuhkan biaya. Jadi perlu didukung penyediaan modal usaha dan modal kerja, atau beberapa fasilitas yang memungkinkan para pengusaha mengakses peralatan kesehatan dan menerapkan praktek bisnis yang sehat. Para pengusaha juga bisa diberi insentif, misalnya bagi usaha yang sudah memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan, akan dapat kesempatan mendapatkan pengajuan pembiayaan (pinjaman) melalui lembaga pembiayaan pemerintah, bank, lembaga keuangan non bank atau mendapatkan pembiayaan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.

Insentif lain yang bisa diberikan adalah untuk usaha yang sudah mendapatkan sertifikat atau tanda sebagai usaha yang higienis atau sehat dari BPOM, mereka akan diberi kesempatan mengikuti pameran dan promosi usaha di dalam negeri dan luar negeri. Insentif lain yang bisa dipertimbangkan adalah memberikan potongan pajak untuk usaha mikro dan kecil selama setahun atau selama proses awal mengimplementasikan bisnis berwawasan kesehatan. Intinya harus ada berbagai kebijakan dan insentif pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar para pengusaha bersemangat dan semakin bergairah menerapkan praktek bisnis berwawasan kesehatan.

Sebagaimana bisnis berwawasan kesehatan, para pelaku usaha yang mau menerapkan bisnis berwawasan digital juga perlu mendapatkan bimbingan teknis bagaimana mengelola usaha berbasis digital.  Banyak dari perusahaan, khususnya usaha mikro dan kecil yang sama sekali belum tersentuh teknologi digital. Sebagian dari usaha mikro dan kecil masih jauh dari penggunaan teknologi digital. Mereka ini kadang-kadang disebut sebagai kelompok gaptek (gagap teknologi). Mereka ini sangat perlu dibimbing bagaimana mengelola usaha berbasis digital.

Bimbingan itu untuk memandu para pengusaha mulai dari sistem pemesanan dan pengiriman berbasis online. Mereka bisa menggunakan aplikasi online sederhana untuk melayani pelanggan. Mereka juga bisa dibimbing memanfaatkan sekaligus bekerjasama dengan perusahaan ojol (ojek online), perusahaan delivery online, perusahaan marketplace ataupun perusahaan jasa kurir untuk membantu usahanya. Dengan panduan tersebut mereka bisa meningkatkan penjualan usahanya.

Melalui bimbingan teknis itu, para pengusaha juga akan dibimbing untuk memanfaatkan internet dan media sosial guna meningkatkan promosi usahanya. Termasuk juga mereka akan diajari tentang penggunaan teknologi digital dalam mengelola usahanya. Diajari sistem pencatatan transaksi keuangan dan bagaimana proses pengolahan data keuangan dari mulai transaksi sampai terjadinya laporan keuangan.  Dengan aplikasi komputer atau platform digital, mereka bisa mencatat dan memproses transaksi bisnis dengan cepat, akurat dan real time.

Mereka juga diberikan panduan dalam penggunaan e-money agar transaksi bisnis mereka tidak lagi menggunakan uang kertas dan uang logam, tetapi transaksi keuangan mereka sudah cashless.  Para pengusaha bisa dibimbing teknik mempercepat proses produksi atau operasional jasa mereka dengan memanfaatkan platform digital atau aplikasi komputer.  Platform digital atau aplikasi komputer yang digunakan, bisa dibuat sendiri ataupun menggunakan jasa pembuat platform digital atau aplikasi komputer.

Penyediaan platform digital atau aplikasi komputer untuk membantu pengelolaan usaha mereka bisa juga disediakan oleh pemerintah, dan dapat diunduh oleh siapa saja yang memerlukan dari playstore secara gratis. Penyediaan aplikasi atau platform usaha secara gratis ini dilakukan guna mendukung percepatan implementasi usaha berbasis digital.  Penyediaan platform dan aplikasi digital untuk mendukung usaha juga merupakan bagian dari proses upgrade kompetensi dan transformasi bisnis berbagai perusahaan, khususnya usaha mikro dan kecil.

Dalam kaitan penyediaan platform digital, menjadi penting apabila dapat difasilitasi penyediaan platform digital halal, yaitu platform yang memiliki layanan produk, jasa dan bisnis halal. Ketersediaan platform digital halal akan membantu komunitas pelanggan muslim untuk dapat mengakses produk dan jasa halal secara lebih mudah. Platform digital halal juga akan mempermudah pengusaha muslim yang ingin meningkatkan kualitas produk dan jasanya untuk memenuhi standar halal. Adanya produk dan jasa halal akan membantu para pengusaha untuk memasarkan produknya ke konsumen muslim di luar negeri, terutama di Timur Tengah.

Dalam kaitan Pemberiaan dukungan bagi implementasi bisnis berwawasan digital, pemerintah juga dapat memberikan dukungan kebijakan dan insentif bagi pelaku usaha yang mengimplementasikan bisnis berwawasan digital. Bentuk dukungan kebijakan dapat berbentuk kebijakan percepatan transformasi digital bisnis Indonesia, termasuk untuk dapat menyasar usaha mikro dan kecil, serta usaha-usaha yang ada di daerah pedesaan dan tertinggal. Penyediaan infrastruktur teknologi untuk menjangkau daerah pedesaan dan tertinggal menjadi semakin diperlukan agar usaha mikro dan kecil dapat segera mengimpelemntasikan bisnis berwawasan digital.

Adapun bentuk insentif untuk mendukung implementasi usaha berbasis digital adalah penyediaan pendanaan untuk modal usaha dan modal kerja bagi pelaku usaha yang akan mengimplementasikan bisnis berbasis digital. Bentuk insentif lain adalah insentif perpajakan, misalnya dalam bentuk potongan pajak selama periode waktu tertentu. Alternatif insentif lainnya adalah dukungan pameran dan promosi usaha ke manca negara, bagi perusahaan yang telah mengimplementasikan usaha berbasis digital.

Kegiatan sektor bisnis adalah fondasi paling penting pada bidang ekonomi. Implementasi normal baru sektor bisnis menjadi sangat mendesak untuk membangkitkan roda ekonomi nasional.

Penulis : Ahmad Juwaini

Konsultan Asia One Institute

No Comments

Post A Comment